Mahasiswa Unusa dalam Generasi Aswaja An-Nahdliyah Oleh KH. Reza Ahmad Zahid - Ponpes Lirboyo Kediri

 


PENGERTIAN NAHDLATUL ULAMA'

Nahdlatul Ulama adalah sebuah organisasi agama Islam yang mengikuti paham Ahlus Sunnah wal Jama'ah dan terbentuk pada tahun 16 Rojab 18344/31 Januari 1926 di Surabaya, yang lahir dari pesantren, pendirinya adalah KH. Hasyim Asy'ari beserta para kyai yang lainnya seperti KH. Abdul Wahab Hasbullah, KH. Bisri Svansuri, KH. Ridwan Abdullah, KH. Mas Alwi Abdul Aziz, dan lain sebagainya.

VISI MISI NAHDLATUL ULAMA

•Visi : Menjadi penyedia informasi ke-NU-an dan keislaman yang menyejukkan dan terpercaya

• Misi

1. Menjadi pilihan pertama untuk memperoleh informasi ke-NU-an dan keislaman yang terpercaya.

2. Menghasilkan informasi yang menyejukkan dan mendorong sikap keagamaan yang berkeadilan, moderat, dan menghargai keberagaman.

3. Menghasilkan produk informasi yang berkualitas.

4. Menjadi ruang untuk mengembangkan sikap profesionalitas yang tinggi disertai semangat berkhidmah untuk umat dan bangsa.

TRADISI NU DALAM MADZHAB

Secara spesifik, NU merumuskan Aswaja sebagai sebuah mazhab yang dalam berakidah mengikuti salah satu dari dua imam: Al-Asy'ari dan Al-Maturidi (Bukhara'); dalam ubudiyah mengikuti salah satu imam empat (Hanafi, Maliki, Syafi'i dan Hambali), dan dalam bidang tasawuf mengikuti salah satu dari dua imam Al-Junaidi atau Al- Ghazali.

EMPAT DASAR PRINSIP NAHDLATUL ULAMA

• Tawassuth/Moderat

• Tasamuh/Toleransi

• I'tidal/ Adil dan Tegak Lurus Tawazun/Keseimbangan

AI ISNAADU MINAD DIIN

Berguru dan memiliki sanad keilmuan adalah bagian dari agama Barang siapa yang belajar tanpa guru maka dia berguru kepada setan

Sanad keilmuan sebagai ketersambungan silsilah keilmuan dari murid kepada sang guru

TAWASSUTH/MODERAT

Tawassuth adalah suatu langkah pengambilan jalan tengah bagi dua kutub pemikiran yang ekstrem (tatharruf), misalnya antara Qadariyyah dan Jabariyyah, antara skiptualisme ortodoks dengan rasionalisme Mu'tazilah dan antara Sufisme salafi dan Sufisme falsafi. Dalam pengambilan jalan tengah ini juga disertai dengan sikap al- Iqtishad (moderat) yang tetap memberikan ruang dialog bagi para pemikir yang berbeda-beda.

Dengan sikap tawassuth, NU akan menjadi ummatan wasathan (kelompok moderat). Dalam kehidupan sosial kemasyarakatan, Nahdlatul Ulama menyikapi fenomena- fenomena sosial berusaha untuk memandang suatu masalah dari banyak sisi dan mempertimbangkan banyak hal sebelum menyatakan sikap. Hal ini penting untuk menghindari fanatisme buta yang kemudian melahirkan ekstrimisme.

UNUSA

Komentar

Postingan populer dari blog ini

1150023057 Anjani Imanatul Ula

Kesempatan Sertifikasi Mahasiswa UNUSA

Resume Career Center Unusa Gelar Workshop Public Speaking dan Pengembangan Desain Presentasi